JAKARTA - Andrea Hirata akhirnya kembali merilis novel baru bertajuk Brianna dan Bottomwise usai vakum selama tiga tahun lamanya. Buku yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka itu berkisah tentang petualangan gitar Vintage Sunburst 1960 dari Fresno, California hingga Kampung Ketumbi di Pulau Senyap, Sumatra.
Penulis tetralogi Laskar Pelangi yang kerap disapa sebagai Pak Cik ini bercerita, ada dua alasan ia menulis novel Brianna dan Bottomwise. Pertama, karena ditantang oleh dosennya yang menyebut novel tentang musik lebih sulit dibuat dibandingkan tema lainnya.

Kala itu, Andre merasa tak percaya, karena menurutnya tema psikologi ataupun antropologi jauh lebih sulit ditulis karena tak banyak diketahui publik. Berangkat dari rasa penasaran itulah, Andrea mencoba menulis Brianna dan Bottomwise.
Dan, ternyata benar saja. Kisah dengan tema musik ini benar-benar sulit ditulis, bahkan sukses membuat Andrea nyaris menyerah. Terlebih, novel pertama Brianna dan Bottomwise ditulis dalam bahasa Inggris.
"Ternyata memang sulit sekali menulis dengan teman musik itu, membangun karakter fiksi dari karya yang semua orang tau dan familiar itu ternyata tidak gampang. Ketika ditulis tiba-tiba malah seperti artikel, majalah musik. Sekarang saya ngerti kenapa dosen saya bilang nulis novel bertema musik itu susah," ucap Andrea dalam konferensi pers Peluncuran Buku Brianna dan Bottomwise di kawasan Jakarta Timur.
Follow Berita Okezone di Google News