JAKARTA - Andrea Hirata menerima penganugerahan dari Wakil Presiden Boediono sebagai penulis novel motivator di Istana Wakil Presiden hari ini. Namun, Andrea mengaku sedih lantaran penegakan hukum kepada para pembajak novel belum ditegakkan.
"Novel saya bajakannya 4 kali lipat dari yang aslinya," ujar Andrea saat ditemui usai menerima penghargaan di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa (8/5/2012).
Bahkan, lanjut Andrea, dirinya pernah suatu ketika datang di acara toko buku dan menandatangani sekira 2.000 novelnya yang bajakan.
"Saya tandatangani 2.000 buku semuanya bajakan lho. Saya harus tanda tangan dengan hati berderai-derai karena mereka tidak tahu kalau itu bajakan," tuturnya sedih.
Bahkan, suatu ketika Andrea menemukan bajakan novel Laskar Pelangi karyanya sebanyak satu kontainer.
"Dan saya berkali-kali makan di pinggir jalan di Jakarta ditawari bajakan buku saya sendiri. Bang, abang harus baca ini buku, katanya. Dulu saya berpikir, enggak apa-apa lah buku dibajak karena orang cari makan, tetapi kemudian pembajak buku di Indonesia ternyata big player. Susah jadinya," keluhnya.
Kata Andrea, kedatangannya ke acara puncak penganugerahan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) ini karena melihat pemerintah peduli dengan HKI.
"Jadi yang penting sebenarnya saya datang ke sini karena pemerintah masih peduli dengan HKI, cuma tinggal bagaimana law enforcement, penegakan hukum yang jadi masalah. Karena bajakan juga terkait masalah kultural dan ekonomi," paparnya.
Kendati miris novelnya dibajak, Andrea berterimakasih atas anugerah yang diberikan kepadanya ini.
"Akhirnya penghargaan ini saya terima kasih, bukan karena dapat penghargaannya, tapi kita dapat momentum untuk penegakan hukumnya," katanya.
(rik)