Seperti diketahui, Ardhito ditangkap terkait penyalahgunaan narkotika jenis ganja pada Januari 2022. Sang musisi kemudian menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur selama 6 bulan.
Wijayakusuma menjadi kumpulan karya keenam darinya setelah lima album pendek beruntun Ardhito Pramono (2017), Playlist, Vol. 2 (2017), a letter to my 17 year old (2019), Craziest thing happened in my backyard (2020), dan Semar & Pasukan Monyet (2021).
Dalam album ini, total 8 lagu yang diciptakannya bersama produser Gusti Irwan Wibowo, Erikson Jayanto, dan Hezky Y.H. Naingg dan Narpati ‘Oomleo’ Awangga yang juga menulis beberapa lirik di Wijayakusuma.
Untuk pertama kalinya, Ardhito melahirkan karya sendiri dengan sentuhan Indonesia sebagai dasar utamanya. Ia menulis lirik-lirik lagunya dengan padanan aksara Indonesia yang beragam.
(van)