"Karena waktu itu aku masih kecil jadi aku enggak ngerti, kan masih kelas 2 SD dicium sama dia aku kan enggak ngerti. Apa itu cium ya kan, aku cuma kayak ‘Ini orang ngapain sih kok cium-cium mulut aku?" lanjut Maia.
Beruntungnya pelecehan tersebut tak sampai membuat Maia merasa trauma. Meski demikian, kenangan buruk tersebut akan selalu hadir di ingatannya.
"Tapi itu (pelecehan) tidak membuat aku sampai hari ini trauma, tapi paling enggak aku selalu ingat," pungkasnya.
(nit)