"Kita kan enggak tau umur seseorang, makanya kita tidak boleh terlalu memiliki atau terikat. Karena begitu dia hilang meninggalkan kita karena ya namanya kematian ya, kita harus siap lagi," ungkap Maia.
"Cepat atau lambat itu bisa 10, 20, 30 tahun lagi. Kita harus mempersiapkan diri supaya (misal) tiba-tiba Mas Iwan dipanggil Allah, gua harus siap dong," lanjutnya.
Maia tak bermaksud menyumpahkan sang suami cepat meninggal. Ia berpikir seperti itu agar siap menerima ketetapan takdir bahwa semua manusia akan kembali kepada Tuhan.
"Bukan gua nyumpahin gua pengin cepet jadi janda, cuman kita harus mempersiapkan diri bahwa kita harus mandiri," kata Maia.
(aln)