JAKARTA - Periode ‘60 hingga ‘90-an, komik bergambar karya komikus Tanah Air menguasai pasar. Itu adalah era keemasan komik nasional yang diisi berbagai genre, mulai dari pewayangan, romansa, silat, bahkan komedi.
Sepanjang periode itu, muncullah nama-nama komikus besar, seperti Kosasih, Hasmi, Ganes TH, hingga Hans Jaladara. Mereka adalah sosok di balik sederet judul komik populer, sebut saja Si Buta dari Gua Hantu hingga Pandji Tengkorak.
KOSASIH
Dikenal sebagai ‘Bapak Komik Indonesia’, Kosasih lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 1919. Dia tumbuh di keluarga ningrat yang membuatnya mendapat kesempatan menempuh pendidikan di Holland Indische School.
Semasa sekolah, Kosasih memang dikenal gemar membaca literatur fiksi dan Tarzan merupakan kisah favoritnya. Hobi itulah yang kemudian membawanya menggeluti dunia ilustrasi dan menjadi seorang komikus.

Saat bekerja di Harian Pedoman dan penerbit Melodi di Bandung, dia menerbitkan komik perdananya. Komik Sri Asih yang dirilis pada 1954 itu menjadi pelopor komik bertema cerita wayang di Indonesia.
Dia juga mengadaptasi kisah Ramayana dan Mahabharata, yang sempat diterbitkan ulang oleh PT Elex Media Komputindo pada era ‘90-an. Kosasih pensiun menjadi komikus pada usia 74 tahun dan mengembuskan napas terakhirnya pada 2012, di usia 93 tahun.
Baca juga: Dari Komik, Sinetron hingga Film, Si Buta dari Gua Hantu Laris Manis di Pasaran