JAKARTA - Mitos masih menjadi budaya dan tradisi temurun bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia. Hal tersebut membuat Jelita Callebaut menilai mitos menjadi komoditi tersendiri.
Menurutnya, bangsa Indonesia memiliki banyak warisan cerita mistis dan mitos sehingga hal tersebut justru membuat industri hiburan khususnya perfilman Indonesia menjadi berwarna.
”Bangsa ini meninggalkan banyak warisan tentang cerita-cerita mitos, makanya sekarang ini juga banyak film horor Indonesia yang mengadaptasi mitos kita,” ujar Jelita Callebaut di acara Talkshow Episode 5 ‘Menggali Mitos’ Jakarta Horror Screen Festival, Jakarta.
Bagi pemeran Inem Pelayan Seksi ini, treatmen film horor menjadi hal yang penting di industri perfilman Indonesia sehingga hal tersbeut membuat banyak film dengan genre horor di Indonesia.
Baca Juga: Bikin Heboh, Jelita Callebaut "Inem Pelayan Sexy" Kini Berhijab
”Dikemas menjadi film horor misteri dengan treatment jumpscare. Lalu di tampilkan sosok sosok mahkhluk mengerikan dan menakutkan, lalu berjubel deh yang nonton,” lanjutnya.
Meski menilai mitos masih menjadi komoditi di perfilman Indonesia, Jelita sendiri percaya akan hadirnya makhluk halus dalam kehidupan sehari-hari.
”Tapi kalau soal setan atau hantu yah, aku percaya mereka ada di sekeliling kita. Tapi jujur aku paling penakut dengan namanya hantu atau setan. tidur ajah masih di temanin, enggak berani sendiri,” tutupnya.
Penilaian Jelita justru berbeda dengan artis Alda Augustine. Ia justru mengatakan bahwa mitos hanyalah warisan sejarah zaman nenek moyang saja.
"Hari gini masih ajah percaya mitos, kapan majunya kita,” ujarnya.
Bagiono selaku produser dan spiritualis menilai bahwa mitos memiliki sisi positif dan juga negatif. Menurutnya beberapa sisi positif dari adanya mitos adalah membuat masyarakat patuh akan nilai-nilai positif dan menjaga sopan santun serta tidak terjerumus budaya yang salah.
“Mitos itu bagi saya hanya sebuah cerita temurun yang di kemas-kemas menarik sedemikian rupa dengan kekuatan aturan-aturanya, agar orang itu patuh. Seperti cerita-cerita mitos tentang misteri, horor bahkan juga soal sopan santun, ada nih contoh ‘kalau maghrib jangan keluyuran, banyak setan berkeliaran'” papar Bagiono.
(edh)