"Emang ga semua 100% meninggal covid. Ada yg kelelahan karena stressor tinggi harus menangani pasien covid. Belum pdp, di ruang isolasi dkk. Tapi guru gue sendiri, prof iwan, wafat karena covid. Dan tenaga medis lainnya, kok bisa kena covid? Karena kelelahan bro. Kelelahan ngapa? Ngurus pasien pdp dan covid yg dateng terus," ujarnya.
Bahkan, dokter nyentrik tersebut mengundang Jerinx ke Jakarta untuk melihat langsung wabah yang terjadi di rumah sakit Jakarta.
"Gue dengan sangat terbuka bli. Kalo gue di izinkan, gue mengundang lu untuk ikut gue ke rsup persahabatan. Atau emang ke wisma atlet. Gue ama temen2 capek bli. Serius. Gue ama temen2 cuma pengen ketemu keluarga dengan selamat. Kaya elu bisa ketemu keluarga lu. Gue ama temen2 cuma butuh doa bli," tuturnya.
Mendapat tanggapan dari dokter Tirta, rupanya Jerinx malah balik ngegas. Dalam balasannya, Jerinx justru menilai sebagai seorang dokter haruslah paham soal resiko.
"Di luar kapasitas matamu. Bill Gates itu DOKTER APA? NGAPAIN KITA SEMUA DISURUH NURUT APA KATA DIA DAN APA KATA WHO. Mau ngundang saya ke RS? Gak usah jauh jauh ke Jakarta. RS di Bali ada gak yg perlu relawan? Kalau ada beri tahu saya rumah sakit apa. Lalu ttg anda dan teman2 yg sudah 'capek' - bukankah itu sudah risiko pekerjaan mas? Ada yg melarang ada mundur dari pekerjaan anda?" tulisnya.
(edh)