LOS ANGELES – Brittni De La Mora sempat tercatat sebagai salah satu bintang film porno terpanas di dunia. Dengan nama panggung Jenna Presley, dia membintangi lebih dari 300 film dewasa dengan honor mencapai USD30.000 atau setara Rp422,6 juta per bulan.
Baca Juga: Pensiun dari Industri Film Porno, Sora Aoi Kini Aktif Jadi Penulis Blog
Mengutip Daily Mail, perkenalan Brittni De La Mora dengan industri pornografi berawal dari sebuah klub striptease. Dia mengaku, terpaksa menjadi penari telanjang di usia 16 tahun untuk membiayai hidup dan pendidikannya.

Di klub tersebut, dia bertemu dua produser yang menawarinya untuk membintangi film romantis. "Tapi aku tahu, film romantis yang mereka maksud adalah film porno," ujar pemilik nama asli Brittni Ruiz ini seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (7/9/2019).
Tergiur materi, Brittni pun meninggalkan pendidikannya dan mulai menjadi bintang film porno, pada September 2005. Kala itu, usianya masih sangat belia, 18 tahun.
Keputusannya menjadi bintang film porno memang tidak salah. Brittni De La Mora berlimpah materi. "Aku mengendarai Mercedes-Benz terbaru, menenteng tas Louis Vuitton, dan memakai heels Christian Louboutin. Aku bekerja keras mendapatkan semua itu," ujarnya.

Tahun 2010 menjadi puncak karier Jenna Presley. Dua majalah dewasa: Maxim dan Complex, bahkan mendapuknya sebagai bintang film porno paling panas di dunia.
Awan Gelap Itu Datang
Di tengah gemilang kariernya, Brittni De La Mora divonis mengidap gonore alias kencing nanah. Dia pun sering dikritik sutradara karena dinilai terlalu gemuk. Padahal, bobotnya kala itu hanya 47 kilogram.
Saat itulah, Brittni punya kebiasaan memuntahkan makanan hingga membuatnya harus dirawat akibat anoreksia. Kondisi itu membuatnya depresi hingga akrab dengan narkoba.
Dia rela menghabiskan ribuan dolar per minggu untuk membeli kokain dan sabu. "Tapi, itu semua tak membantuku. Aku tetap merasa kesepian sampai ingin bunuh diri," ujarnya kepada New York Post.
Baca Juga: Pamer Pakaian Dalam, Clara Duo Semangka: Ukurannya Gede Banget
Dalam masa terpuruknya itu, Brittni De La Mora teringat sang nenek yang membawanya pulang ke San Diego. Di sana, dia mulai rajin ke gereja hingga memutuskan pensiun dari industri pornografi pada Desember 2012.*