JAKARTA - Aktor Steve Emmanuel menjalani sidang lanjutan kasus narkotika yang menjeratnya, Senin (27/5/2019). Dalam sidang tersebut hadir sang mantan pasangan, Andi Soraya sebagai saksi yang meringankan Steve.
Kasus narkotika yang menjerat Steve Emmanuel sendiri berawal dari penangkapan bapak 1 anak itu oleh Reserse Narkotika Polres Metro Jakarta Barat.
Steve diamankan di apartemen kondominium Kintamani, Mampang Prapatan pada 21 Desember 2018.
Saat itu, Steve kedapatan memiliki narkotika jenis kokain dengan berat 92,04 gram. Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa Steve menggunakan narkotika sejak 10 tahun lalu.
 
Baca Juga: Kurus & Otot Kendor, Andi Soraya Prihatin Lihat Kondisi Steve Emmanuel
Steve Emmanuel mulai merambah dunia hiburan Tanah Air lebih dari 15 tahun lalu. Dia pertama kali muncul dalam sinetron Aku dan Dia.
Namanya pun mulai dikenal publik setelah membintangi sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta bersama Jonathan Frizzy dan Roger Danuarta. Sejak saat itu, setidaknya 3 judul sinetron dimainkan oleh pria blasteran Indonesia dan Amerika ini.
Sempat tak terlihat di layar kaca selama 4 tahun, Steve pun kembali dengan membintangi sinetron Seindah Senyum Winona pada 2010.
Setelah sinetron tersebut, Steve pun membintangi dua film layar lebar bertajuk Lihat Boleh, Pegang Jangan (2010) dan Dream Obama (2013).
Selain perjalanan kariernya, kehidupan pribadi Steve Emmanuel pun menjadi sorotan. Hal tersebut lantaran kakak dari Karenina Sunny ini tinggal bersama Andi Soraya tanpa ikatan pernikahan.
Hubungan yang mereka jalani pun menghasilkan seorang anak laki-laki bernama Derren Starling. Di tahun 2007, Steve dan Aya, sapaan akrab Andi Soraya sudah tak lagi tinggal bersama.
Pada tahun 2008, Steve Emmanuel kembali menjadi sorotan publik setelah memutuskan untuk memeluk agama Islam. Ucapan dua kalimat syahadat Steve dilakukan di hadapan ketua Front Pembela Islam, Habin Rizieq dan dia mengubah namanya menjadi Yusuf Iman.
Â
Lama tak terdengar kabarnya, Steve kembali menghebohkan publik dengan kabar penangakapannya lantaran kepemilikan barang haram narkoba di penghujung 2018 lalu. Kini Steve mendekam di rumah tajanan Salemba, Jakarta Pusat.
Atas kasus tersebut, Steve kini terancam pasal 112 ayat 2 dan Pasal 114 ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan hukuman mati. Dengan ancaman tersebut, menurut kuasa hukum Steve, Jaswin Damanik, kliennya mengalami stres.
Follow Berita Okezone di Google News
(edh)
