JAKARTA – Penyanyi Andmesh Kamaleng diketahui beragama non-muslim, tapi bukan berati juara Rising Star 2017 itu tidak menghormati rekannya yang sedang berpuasa. Toleransi beragama ditunjukkan oleh Andmesh saat ia bersama teman-teman muslimnya.
Andmesh Kamaleng bahkan tidak jarang ikut menahan lapar dan haus demi menghormati rekan-rekannya. Saat waktu berbuka puasa tiba, pelantun Hanya Rindu itu juga turut berbaur dengan mereka yang menjalani puasa.
Ngabuburit, menjadi salah satu hal yang paling ditunggu oleh Andmesh. Karena di momen itulah ia bisa mendapatkan makanan khas Ramadan yang jarang ditemui jika bukan bulan puasa. Setidaknya, Andmesh punya dua menu makanan wajib saat dirinya tengah memburu takjil.
“Aku senang banget kurma sama kolak. Dua makanan itu seperti harus ada kalau aku dan teman-teman muslim sedang menyantap menu berbuka,” ujar Andmesh saat hadir ke Kantor Okezone di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Rabu 8 Mei 2019.
Baca juga: Sukses Lewat Lagu Hanya Rindu, Andmesh Siap Rilis Single Terbaru
Andmesh yang berasal dari Kupang, di mana muslim menjadi minoritas merasakan betul perubahan yang dialami saat dirinya tinggal di Jakarta. Terlebih suasana bulan Ramadan yang terasa berbeda antara daerah asalnya dan ibu kota yang sudah ia tinggali selama hampir tiga tahun.
“Di Kupang ada kolak dan kurma, tapi tidak banyak juga. Apalagi suasana antara Kupang dan Jakarta saat bulan puasa itu berbeda. Jadi pas makan dua menu itu di sini ya terasa sekali momen Ramadannya,” jelas Andmesh.
Selain menikmati momen kebersamaan Ramadan dengan ngabuburit sekaligus memburu kolak dan kurma, diakui oleh Andmesh dengan menghormati orang berpuasa dan tidak makan di depan mereka memberikan dampak pada tubuhnya. Apalagi jika bukan soal penurunan berat badan.
“Kurusan enggak sih? Hahaha, mudah-mudahan turun beberapa kilo ya,” seloroh Andmesh.
Baca juga: Foto dengan Nia Ramadhani, Deddy Corbuzier Dianggap Tidak Sopan
Memaknai bulan Ramadan bagi seorang Andmesh Kamaleng memang lagi-lagi bicara soal tenggang rasa dan saling menghormati. Belajar kesabaran juga dirasakan oleh pria 22 tahun itu, terlebih soal menahan lapar dan dahaga.
“Banyak berlatih soal kesabaran, walaupun temanku enggak mempermasalahkan kalau aku makan, tetap saja kan ada sesuatu yang harus aku hormati. Ambil sisi positif saja, ya kalau sabar enggak makan badannya kurusan,” kata Andmesh Kamaleng.
Follow Berita Okezone di Google News
(sus)
