Diejek Rasis oleh Netizen, Marissa Nasution Beri Balasan Menohok
JAKARTA – Pemilu 2019 baru saja usai dengan ditandai dengan penggunaan hak suara oleh masyarakat Indonesia. Untuk merayakan pesta demokrasi ini, tidak sedikit orang yang memamerkan tangan bertinta ungu dalam media sosial milik mereka, termasuk pula, Marissa Nasution.
Marissa Nasution mengunggah foto dirinya sambil menunjukkan telunjuk dan menuliskan jika ia telah memilih salah satu pasangan calon presiden beserta wakilnya.
“Aku memilih, Jokowi lagi,” tulisnya saat mencoblos di Singapura.
Namun rupanya unggahan itu menuai komentar nyinyir dari salah satu netizen, yang menyebut Marissa Nasution dengan panggilan rasis, ‘Cina’.
Tidak tinggal diam, ibu satu anak itu pun membalas komentar kurang mengenakan tersebut dengan balasan yang menohok. Alih-alih balas menghujat sang netizen, Marissa justru mengatakan jika dirinya bangga terlahir dari orang Cina.
Baca Juga: Nyoblos di Singapura, Marissa Nasution Blakblakan soal Presiden Pilihannya
“Hahaha, hari gini masih ada orang rasis. Saya campuran Batak, Jawa, Belanda juga Cina. Saya bangga akan hal tersebut, dan seharusnya kamu juga bangga dengan dirimu, sayang,” tulis Marissa di kolom komentar.
Tidak berhenti sampai disitu, Aline Adita yang juga terlihat memberikan komentar di postingan itu juga merasa geram. Bahkan, Aline menemukan akun yang memberikan komentar negatif di Instagram temannya, Marissa Nasution.
Menanggapi informasi tersebut, Marissa Nasution kemudian bertanya pada netizen apa yang harus dilakukan kepada akun tersebut.
Mantan presenter gosip itu kemudian mentag akun yang telah menuliskan hal rasis kepadanya untuk tidak menggunakan barang-barang Cina jika tak menyukai orang-orang di dalamnya.
“Gini ya sist bbyo_F****n, kalau kamu emang rasis dan tidak suka sama orang Cina, buanglah handphone mu yang made in China itu. Buang juga baju, sandal dan barang-barang elektronik yang di buat di sana,” tulis Marissa.
Ia menambahkan, “konsisten, please. Jangan asal komentar negative tapi menggunakan hasil kerja orang Cina.”
(edh)
