Dia melanjutkan, selain bukti foto korban juga enggan dilakukan penyitaan terhadap mobil miliknya untuk di jadikan barang bukti, untuk melnjutkan kasusnya Dhea batal membuat laporan dan hanya mendapatkan surat mengurus asuransi kendaraan.
"Dhea keberatan mobilnya disita untuk barang bukti jadi batal melapor. Trus kita buat kan laporan polisi singkat untuk ngurus asuransi ACA saja," jelasnya.
Dhea pun mengaku sempat menangis pasca kejadian nahas itu, sebab mobil yang ia kendarai bersenggolan dengan mobil pelaku di jalan Juanda mengarah ke jalan Margonda Raya sedang dalam kondisi macet.
Keduanya sempat menepi di bahu jalan dan berusaha menyelesaikan, namun kondisi tersebut justru makin memanas, Dhea mengaku dibentak pelaku yang merasa kesal, lalu Dhea meminta dilanjutkan di kantor polisi. Akan tetapi pelaku justru kabur meninggalkan Dhea begitu saja.
"Saya ditinggal begitu saja di pinggir jalan, Saya bilang, ayo pak kita ke kantor polisi saja. Karena kita berdebat terus pak siapa yang benar dan siapa yang salah. Maksud aku kalau memang dia enggak merasa bersalah pasti kan dia mau-mau saja," ucapnya di Satlaka Depok
Dirinya pun hendak mengambil gambar melalui handphone miliknya tapi sayangnya, saat hendak mengambil gambar telepon genggamnya justru tengah dipakai oleh sang asisten untuk menelpon.