“Awalnya kita bentuk D’Masiv karena kita ingin sukses, kita ingin karya-karya kita bermanfaat. Seiring perjalanan kita terus mengupgrade referensi musik, juga mengupgrade kebiasaan kita," ujar Rian.
"Kebiasaan-kebiasaan lama, napak tilas, terus hal-hal yang kecil, kayak makan di warteg, makan di pinggir jalan, naik angkot, naik kendaraan umum. Hal itu yang masih kita lakukan untuk menjaga rasa karena insipirasi itu seru bangat di saat kita kadang bertapa,” kata Rian.
“Kalau dulu Tony Q Rastafara bilang, karya yang besar itu lahir saat lagi lapar. Jadi, zaman dulu waktu lagu-lagu susah keluar, kita ada di titik yang sukses. Kita dapat penghasilan banyak, nyaman. Tapi (dari kenyamanan) itu yang kita harus cari akal bagaimana caranya kita enggak nyaman,” tambahnya.