"Gibran itu mau kasih lihat sisi jeleknya kalau dibully seperti apa. Dia enggak peduli dengan apa yang orang pikir dan bilang. So he doesn't care. Itu adalah Gibran," tambahnya.

Oleh sebab itu, dalam film tersebut pria yang berasal dari Perancis ini ingin memperlihatkan bagaimana dampak dari bully yang kerap menyerang seorang remaja atau siswa di sekolah.
"Untuk kendala sih mungkin sisi kontroversinya gimana kita bisa kasih lihat messsage, bullying itu yang selalu terjadi sekarang ya. Pesan itu dengan cerita remaja. Mungkin itu kendalanya di cerita," tutup Maxime Bouttier.
(aln)