JAKARTA - Pemberitaan sensasional yang menyeret nama Lucinta Luna seakan tak akan ada habisnya. Masih hangat pemberitaan mengenai jenis kelaminnya, kini Lucinta Luna kembali dengan pemberitaan yang tak sedap mengenai grup dangdutnya yang bernama Duo Bunga.
Padahal, Duo Bunga yang tampak terlihat adem ayem, kini sang rekan duetnya yakni Ratna Pandita resmi mengeluarkan Lucinta Luna dari grup tersebut. Alasannya, lantaran Lucinta Luna dianggap telah merugikannya, terlebih Lucinta Luna kerap menerima job tanpa sepengetahuan Ratna Pandita.
"Saya merasa dirugikan selama ini jadi korban. Dalam hal ini netizen banyak yang bully saya. Lama-lama dia (Lucinta Luna) asik sendiri. Kita bentuk ini kan karena pekerjaan ya, tapi mereka serakah, manajemen maupun Lucinta Luna," ungkap Ratna Pandita saat ditemui belum lama ini.
Selain mendepak Lucinta Luna dari grup Duo Bunga, Ratna Pandita juga tak segan membongkar teka-teki perihal jenis kelamin Lucinta Luna. Berdasarkan fakta-fakta yang ada mengenai jenis kelamin Lucinta Luna, Ratna membenarkan bahwa Lucinta Luna merupakan seorang laki-laki.
- Baca Juga: Didepak dari Duo Bunga, Manajemen Lucinta Luna Enggan Komentar
"Iya benar (laki-laki), sesuai dengan berita dan isu yang beredar, itu semua benar," bebernya.
Namun sebelumnya, Ratna Pandita memang sempat tertipu dengan tubuh yang dimiliki oleh Lucinta Luna. Terlebih bentuk tubuh yang dimiliki oleh Lucinta Luna menunjukan wanita seutuhnya. Lambat laun dengan beredarnya bukti berupa sebuah video, akhirnya Ratna Pandita mencari tahu kebenaran yang ada.
"Sebenarnya saya pertama kenal itu enggak tahu, pas video keluar dia juga enggak mengaku tapi bukti semakin nyata. Teman-teman dia dulu juga banyak yang nge-DM saya di Instagram, cuma saya orang yang enggak mau tahu ya karena saya sayang sama dia. Tapi malah begini, dia tidak memedulikan saya. Pekerjaan diambil sendiri," paparnya.
Tidak hanya sampai disitu, kejanggalan lain yang ditemui oleh Ratna Pandita melalui teman-teman Lucinta Luna. Terlebih Lucinta Luna lebih memilih berkumpul dengan teman-teman trangender ketimbang teman perempuan.
"Banyak kejanggalan, tiap saya ajak kumpul sama temen-teman perempuan saya dia enggak mau. Dia lebih memilih berkumpul dengan sesamanya," tutupnya.
(edh)