(Baca Juga: Shawn Mendes Restui Hubungan Hailey Baldwin dan Justin Bieber)
“Dan tentu saja selalu ada masalah-masalah kemasyarakatan rasisme dan seksisme. Taruh semuanya bersama dan depresi adalah kondisi yang keras dan menakutkan. Untungnya, saya menemukan jalan saya melaluinya," lanjutnya.
Dia berhasil meloloskan diri dari depresinya setelah dia menemukan kebahagiaan yang sebenarnya. Salah satunya adalah saat Janet pertama kali bertemu dengan anaknya, Eissa.
“Kebahagiaan tertinggi saya adalah pada saat menggendong bayi lelaki saya di pelukan saya dan mendengar suaranya, atau ketika saya melihat matanya yang tersenyum dan melihatnya menanggapi kelembutan saya," katanya kepada para penggemarnya.
"Ketika saya menciumnya. Ketika saya menyanyikan dia dengan lembut untuk menemani tidurnya. Selama masa-masa sakral itu, kebahagiaan ada di mana-mana. Kebahagiaan adalah rasa syukur kepada Tuhan. Kebahagiaan adalah mengatakan, 'Terima kasih, Tuhan, untuk hidupku, energi dan kemampuanku untuk menumbuhkan cinta’,” tegasnya.