Tukul Arwana Ungkap Alasan Mundur dari Program TV yang Membesarkannya
JAKARTA – Nama komedian Tukul Arwana mulai naik daun ketika membawakan sebuah program talkshow di salah satu televisi swasta. Selama 11 tahun memandu acara, secara tiba-tiba program tersebut dihentikan.
Berbagai spekulasi masyarakat pun bermunculan. Salah satunya diduga Tukul meminta kenaikan honor sebesar Rp10 juta.
Baca juga: Ditanya Hotman Paris soal Selingkuh saat Menikah, Ini Pengakuan Tukul Arwana
Dalam program Hotman Paris Show yang ditayangkan Rabu 23 Mei 2018, Tukul angkat bicara perihal pemberhentian acara tersebut. Ia seakan tidak menyangkal dugaan dirinya berhenti dalam acara tersebut lantaran meminta honor lebih.
"Ya kan sesuai dengan kesepakatan. Artinya kalau memang cocok ya ambil lah ya," ujar Tukul Arwana di acara Hotman Paris Show, sebagaimana dikutip Okezone, Kamis (24/5/2018).
Selain itu, komedian asal Purwosari ini mengungkapkan alasan lain mundur dari program tersebut. Ia menyatakan belum menemui kecocokan dengan orang-orang di balik program televisi itu.
“Ya itu ngeklick-nya belum dapat. Kesenyawaannya belum dapat. Chemistry-nya juga belum dapat,” lanjut Tukul.
Muncurnya Tukul dari program bincang-bincang tersebut sempat membuat masyarakat terkejut. Pasalnya, Tukul yang telah lama membawakan acara itu seakan sukses membesarkan program tersebut hingga disukai masyarakat. Belum lagi, mundurnya Tukul kali ini bersifat mendadak dan menyebabkan acara itu tidak tayang lagi di layar kaca.
Sekadar diketahui, Tukul Arwana telah memandu program talkshow di salah satu televisi swasta nasional tersebut selama 11 tahun, terhitung sejak 2005.
Tak begitu mulus, acara ini sempat ditegur beberapa kali oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Teguran pertama diberikan pada 2007 karena menampilkan adegan Sumanto si pemakan manusia.
Baca juga: Betah Jadi Single Parent, Tukul Arwana Belum Mau Cari Pengganti Almarhumah Istrinya
Tahun berikutnya, program ini kembali dilarang tayang lantaran menyuguhkan adegan makan katak hidup-hidup.
Kemudian pihak stasiun televisi mengubah nama acara tersebut. KPI tidak bereaksi terhadap tindakan stasiun TV itu, akan tetapi acara ini diimbau agar tidak membicarakan hal-hal vulgar, mesum, dan berbau seksualitas.
Meski demikian, acara tersebut mencapai prestasi yang mengagumkan. Selama hampir 6 tahun berturut-turut, program ini masuk nominasi talkshow di Panasonic Awards. Pada 2009 hingga 2011, acara itu sukses meraih piala di penghargaan yang sama.
(han)
