Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Agatha Chelsea Bertransformasi Jadi Jurnalis Sekolah di Mata Dewa

Lidya Hidayati , Jurnalis-Rabu, 07 Maret 2018 |14:32 WIB
Agatha Chelsea Bertransformasi Jadi Jurnalis Sekolah di <i>Mata Dewa</i>
Agatha Chelsea (Foto: Revi/Okezone)
A
A
A

“Kesulitan sebenarnya enggak sih. Semua karakter aku tuh related sama buku gitu. Jadi emang enggak terlalu susah untuk itu. Yang challenging-nya lebih ke logat sih. Karea logat kan harus Suroboyoan, sedangkan aku bukan orang Surabaya,” cerita Chelsea.

Tantangan semakin berat karena Chelsea sama sekali tidak tahu jika dia harus bicara dengan logat Surabaya. Pasalnya, selama reading dan dialog di skenario sama sekali tak menunjukkan adanya tuntutan untuk bicara dalam logat Jawa atau Surabaya.

Untuk itu, Chelsea dan tim pun dituntut untuk dengan cepat belajar logat Surabaya. Dalam waktu hanya dua hari saja, remaja berdarah Sunda tersebut akhirnya mampu bicara dengan logat lokal.

“Lebih ke dengerin orang di sana sih. Karena orang di sana kan Suroboyoan banget dan logatnya distinct banget. Jadi pas selama reading, aku enggak tahu nih bakal pakai logat Surabaya. Tapi pas udah sampai sana, reading 2 hari, aku bareng sama teman-teman aku anak basket yang semua logat Surabayaan, jadi belajarnya dari mereka,” papar Chelsea.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement