"Ya tadi memang agak sensitif lah ya. Agak ngelantur gitu loh. Dari yang gugatan hak asuh anak, tiba-tiba jadi yang masalah kegiatan anak, tahu-tahu ke iman anak-anak, ke kepercayaan anak-anak," ungkap Tessa Kaunang.
"Menurut saya, saya tahu Sandy dari dulu, ngomongnya tuh enggak ada titik temunya gitu loh, ini maunya apa, enggak tegas gitu loh. Enggak ngerti gitu. Dari tadi kita juga nanya di dalam, maunya gimana, cuma belum bisa mengambi keputusan yang tegas, belum bisa berkomitmen. Jadi saya cuma capek saja, ngerasa capek saja," sambungnya.
Menurut Tessa, tidak semua perkataan pria 36 tahun tersebut salah, bahkan dirinya membenarkan bahwa setiap anak memang sangat memerlukan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Akan tetapi dirinya justru menyindir dan menyatakan bahwa Sandy bukanlah seorang bapak yang baik. Bahkan tekanan demi tekanan yang dilimpahkan ke Tessa membuat airmatanya semakin deras mengalir.
"Saya merasa, meskipun benar tadi kata dia anak-anak itu butuh kasih sayang bapak dan ibu, tapi saya sih berpikir kalau bapaknya benar, pasti saya juga ikhlas, tapi ini dia nekan saya terus, jadi saya capek gitu. Ya, pasti ada lah tekanan batin, tekanan moril, emotional abbuse. Capek, capek saja sama semua yang terjadi," ucapnya sambil menangis.
(aln)