Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Simpati Dosen UGM Atas Meninggalnya Jonghyun 'SHINee' Bikin Menyentuh

Rima Wahyuningrum , Jurnalis-Selasa, 19 Desember 2017 |17:03 WIB
Simpati Dosen UGM Atas Meninggalnya Jonghyun 'SHINee' Bikin Menyentuh
Jonghyun 'SHINee' (Foto: Allkpop)
A
A
A

JAKARTA - Insiden tragis bunuh diri yang menimpa Kim Jonghyun pada Rabu, 18 Desember 2017 dirasakan oleh sejumlah penggemar K-Pop di seluruh negara, termasuk Indonesia. Seperti hingga saat ini, berita tewas dan pemakaman masih menjadi pembicaraan di media sosial dan pemberitaan.

Salah satu yang menarik datang dari dosen I Made Andi Arsana asal Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Jawa Tengah. Pemikirannya terhadap insiden tewasnya vokalis utama boygroup SHINee yang menimbulkan reaksi dari penggemarnya.

Perspektif . Inspirasi adaah soal keputusan pengamat bukan obyek yang diamati. Bagi kita mungkin biasa saja atau bahkan alay, bagi orang lain mungkin itu inspiratif. . Percayalah, kalau generasi 80/90 an merasa keren sekali saat mengidolakan Rolling Stone, The Beattles, Guns n Roses dkk, kids zaman now merasakan sensasi yang sama ketika menikmati K-Pop. Ketika gerasi kami dulu histeris berduka menyaksikan Kurt Cobain bunuh diri maka Jonghyun memenuhi ruang  hati para kids zaman now dengan duka cita mendalam saat dia meninggal dunia. . Ketika kami, para generasi 80/90an, merasa kids zaman now suram masa depannya karena mereka tidak bisa cuci piring, nyapu dan menyapa tamu saat kumpul keluarga, kami mungkin lupa bahwa mereka sudah memenangkan lomba menulis Bahasa Inggris di Uni Eropa bahkan pada usia ketika kami dulu bahkan belum mulai belajar Bahasa Inggris. . Semua itu adalah soal perspektif. . Foto: deepest condolences for the passing of @_ambalita_ 's idol, Jonghyun.

A post shared by I Made Andi Arsana (@madeandi) on


Ia mengunggah sebuah percakapan grup What's App yang menuliskan simpati atas meninggalnya Jonghyun, yang mana diidolakan oleh Lita putrinya. Dalam keterangan foto unggahannya, Made menuliskan pemikirannya tentang penggemar K-Pop, yang mana datang dari generasi anak kekinian, tak berbeda dengan cara generasi era dulu mengidolakan artisnya.

"Perspektif. Inspirasi adaah soal keputusan pengamat bukan obyek yang diamati. Bagi kita mungkin biasa saja atau bahkan alay, bagi orang lain mungkin itu inspiratif. Percayalah, kalau generasi 80/90 an merasa keren sekali saat mengidolakan Rolling Stone, The Beattles, Guns n Roses dkk, kids zaman now merasakan sensasi yang sama ketika menikmati K-Pop. Ketika gerasi kami dulu histeris berduka menyaksikan Kurt Cobain bunuh diri maka Jonghyun memenuhi ruang hati para kids zaman now dengan duka cita mendalam saat dia meninggal dunia. Ketika kami, para generasi 80/90an, merasa kids zaman now suram masa depannya karena mereka tidak bisa cuci piring, nyapu dan menyapa tamu saat kumpul keluarga, kami mungkin lupa bahwa mereka sudah memenangkan lomba menulis Bahasa Inggris di Uni Eropa bahkan pada usia ketika kami dulu bahkan belum mulai belajar Bahasa Inggris. Semua itu adalah soal perspektif. Foto deepest condolences for the passing of @_ambalita_ 's idol, Jonghyun," tulisnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement