JAKARTA - Lebih dari dua puluh tahun berkiprah di dunia musik Indonesia maupun ajang Internasional, Dwiki Darmawan, tetap terlihat eksis dengan gaya ciri khasnya.
- Baca Juga: Dari Royalti, Dwiki Dharmawan Berharap Musisi Sejahtera
Siapa yang tak kenal pemusik Jazz berdarah sunda ini? Mengawali karier dengan bergabung bersama grup musik Krakatau pada tahun 1985. Pada tahun yang sama, Dwiki meraih penghargaan ‘The Best Keyboard Player’ pada Yamaha Light Music Contest 1985 di Tokyo, Jepang. Dwiki juga meraih Grand Prize Winner pada Asia Song Festival 2000 di Philipina.
Sepak terjangnya di dunia musik tak perlu lagi diragukan. Di usia yang tak lagi muda, pria kelahiran bandung tersebut tetap mengambil bagian di dunia musik Tanah Air. Saat ini Dwiki Darmawan mengetuai Yayasan Anugerah Musik Indonesia.
“Caranya untuk tetap eksis, ya satu tetap berkarya, ke dua istiqomah dalam arti jujur. Dalam berkarya pasti ada step-stepnya,” kata Dwiki Darmawan.
Jarang terlihat di layar kaca, bukan berarti kariernya meredup, “Fokus saya dalam sepuluh tahun terakhir adalah memperkuat posisi Indonesia di manca negara.”
“Sepuluh tahun terakhir sudah 35 negara saya kunjungi. Kemudian sekarang kembali lagi saya berikrar untuk bertahun-tahun ke depan untuk lebih mengedukasi musisi-musisi yang lebih muda. Jadi itu pun merupakan bagian dari karya,” sambungnya.
- Baca Juga: Tangan Dingin Produser Asal New York Buat Dwiki Dharmawan Lebih Hybrid
Dwiki Darmawan telah akrab dengan musik sejak usianya baru menginjak 6 tahun. Pada tahun 1990, Dwiki memutuskan untuk menekuni berbagai musik tradisi Indonesia, dimulai dengan eksplorasinya dengan musik Sunda, tanah kelahirannya dan kemudian merilis album Mystical Mist serta Magical Match.
Follow Berita Okezone di Google News
(edh)