JAKARTA - Isu pembajakan di industri musik masih menjadi perbincangan paling hangat dimana-mana. Para musisi Tanah Air gencar meminta pemerintah untuk terus membasmi pembajakan sampai tuntas.
Kendati demikian, grup musik BIAN Gindas justru mempunyai pandangan yang berbeda. Band yang digawangi oleh Bian (vokal), Ardhi Winata (gitar), Ajie Hangesti (bass) dan Safir (drum) mengaku tak masalah dengan pembajakan.
Bian pasrah apabila karya-karyanya dibajak oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Ia bahkan menyerahkan masalah tersebut kepada Sang Pencipta.
"Dibajak enggak apa-apa. Sebetulnya kalau ngomongin itu sekarang udah krisis. Kalau misalnya mau dibajak enggak apa-apa namanya orang cari rezeki masing-masing yah," ujarnya kepada Okezone saat dijumpai di MNC Studios Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Kalau mau nyolong pasti ada yang nangani sendiri. Cuma kalau dari saya pribadi kita emang enggak bisa ngawasi," sambungnya.
Lagipula Ajie juga menilai sejatinya pembajakan ada poin positif dan negatif. Dampak baiknya bagi BIAN Gindas sendiri antara lain, lagu mereka jadi mudah dikenal dan diingat oleh masyarakat luas.
"Sebenernya bajak itu ada untung dan ruginya buat kita. Untungnya pokoknya enak, mudah diingat. Ruginya yah enggak dapet apresiasi dalam bentuk royalti," ucap Ajie dalam kesempatan yang sama.
Senada dengan sang bassist, Bian pun sudah angkat tangan apabila bicara soal pembajakan. Alih-alih kesal, mantan vokalis D'Bagindas ini mencoba mengambil hikmah dari lagu-lagu yang menjadi sasaran pembajakan.
Ia sadar bahwa memberantas pembajakan bukanlah perkara yang mudah. Pasalnya, isu ini sudah disoroti sejak lama namun tak kunjung menuai solusi.
"Bajakan ini udah ada dari tahun berapa yah. Emang ada positif dan negarifnya. Positifnya kita dipromoin secara gratis. Cuma kalo ngomongin rugi yah enggak apa-apalah," tandas Bian.
(aln)