JAKARTA - Penyanyi Rendy Pandugo merilis album bertajuk The Journey hari ini, Rabu (30/8/2017) yang berisi perihal perjalanannya di industri musik Tanah Air.
Ada sebelas lagu yang secara keseluruhan menggunakan bahas Inggris di albumnya tersebut. Judul-judul tersebut adalah Float In The Sky, Silver Rain, I Don't Care, 7 Days, Don't call Me Baby, Won't Let Me Down, By My Side, Bad Company, Steal Awat, Snap, dan I Know The Answer.
(Baca Juga: Selain Mudah Beradaptasi, Ada Lagi 5 Fakta Unik Rendy Pandugo)
(Baca Juga: Terungkap Alasan Rendy Pandugo Tak Bisa Lepas dari Gitar saat Bernyanyi)
Sesuai dengan judulnya, album milik pria kelahiran Medan ini merupakan refleksi dari perjalanan musikalnya saat memutuskan untuk bersolo karier.
"Album Journey ini sangat berarti bagi saya, karena album ini merupakan rangkuman nada-nada yang ada di kepala dalam lima tahun terakhir, dan banyak hal yang terjadi dalam perjalanan karier musik saya selama lima tahun tersebut," ujarnya.
(Baca Juga: Kenang Dua Tahun Lalu, Rendy Pandugo Deg-Degan)
(Baca Juga: Terkenal, Rendy Pandugo Tidak Alami Star Syndrome)
Konsep lagu pria kelahiran 7 Mei 1985 ini adalah pop namun diselimuti dengan beragam genre. Hal ini tak jauh dari perjalanan yang telah dilakukannya selama lima tahun terakhir terhitung sejak 2010.
"Album The Journey ini konsepnya adalah lagu pop, genrenya ada beberapa genre memang agak sedikit campur tapi disini menunjukkan inilah perjalanan gue selama lima tahun terakhir. Lima tahun terakhir 2010 sampai 2015 gue rangkum nada-nadanya dan jadilah album The Journey ini," papar Rendy Pandugo saat dijumpai di kawasan The Pallas, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Rendy memang sudah hobi bermusik dan sempat membentuk grup band bersama rekan-rekan sekolahnya. Namun sayang, grup band tersebut hanya bertahan selama tiga tahun meskipun pernah menjadi juara ketiga dalam sebuah ajang musik nasional.
Rendy Pandugo memang memiliki bakat bermusik sejak kecil. Hal tersebut didapatkannya dari sang paman dan memilih untuk kursus gitar klasik di Surabaya, Jawa Timur.
Namun kursus tersebut hanya berlangsung selama satu tahun karena merasa bosan. Hal inilah yang lantas membuatnya untuk belajar sendiri dan mengasahnya untuk bisa terus bermusik.
Dalam album ini, Rendy menggunakan bahasa Inggris yang secara keseluruhan diciptakan sendiri. Ia bersama manajemen musiknya bahkan melakukan rekaman di Swedia.
(aln)