JAKARTA - Peran serta pemerintah di industri perfilman Indonesia dikatakan oleh sutradara Anggy Umbara masih belum maksimal. Anggy masih melihat banyak kekurangan dari pemerintah untuk memajukan industri perfilman Tanah Air.
Secara spesifik, sutradara yang identik mengenakan topi ini menyebutkan tiga hal yang harus diperbaiki oleh pemerintah.
"Pertama memfasilitasi filmmakers. Kedua memberikan ruang lebih untuk karya-karya ini untuk bisa mendapatkan tempatnya which is itu layarnya diperbanyak, bioskop rakyatnya dibikin biar bisa tersebar ke seluruh pelosok Indonesia. Jadi, ruangnya belum ada," kata Anggy saat ditemui di Jakarta Timur, Jumat (31/3/2017).
Selain menyinggung tentang minimnya layar bioskop, Anggy juga mengatakan bahwa poin ketiga adalah tidak adanya platform khusus yang mumpuni untuk menjual dan mendistribusikan film Indonesia ke pasar luar. Seperti diketahui, Indonesia tidak memiliki distributor film seperti negara-negara lain. Biasanya rumah produksi sendiri yang turut memasarkan dan mendistribusikan sebuah film.
"Ketiga, platform untuk menjual dan mendistribusikan film baik di dalam negeri atau pun di luar negeri itu belum ada. Harus di-support sama pemerintah," sambungnya.
Anggy memang berharap demikian agar kondisi perfilman Indonesia semakin membaik. Peran serta pemerintah dalam menjembatani film Indonesia ke pasar luar bisa menjadi salah satu langkah untuk memajukan perfilman Indonesia.
"Baru seujung kuku banget, seharusnya pemerintah Indonesia bisa membawa film Indonesia ke setiap negara, ke setiap region, menjembatani film-film kita ke distributor-distributor film luar. Biar market-nya semakin lebar, budgetnya semakin besar, dan kualitasnya jadi semakin bagus," tandasnya.
(aln)