JAKARTA - Bagi pencinta musik reggae, nama Tony Q Rastafara sudah tidak asing lagi. Meski nama panggungnya sudah mendunia, pria berambut kimbal ini tidak mau disebut sebagai selebriti.
Tony tetap setia dengan indie label. Sejak 2009, Tony bersama rekan-rekan komunitasnya membuat indie label. Menurut Tony, bermain musik tidak harus bergantung dengan perusahaan label besar.
"Bermusik tidak harus bergantung pada perusahaan, tapi kreativitas. Enggak ada kekhawatiran. Saya enggak pernah berpikir enggak akan enggak dapat uang," ujar Tony santai saat ditemui di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Lanjut Tony, berbeda dengan label yang memiliki nama, di indie label setiap musisi hanya dituntut untuk sebebas mungkin berkarya, tidak perlu mengikuti mainstream.
"Konsepnya indie berkarya itu sebebas mungkin. Seperti planet ini yang tidak ada temboknya. Indie itu dasarnya independen yang tidak bisa dibayar dengan sesuatu. Kalau katanya indie label tapi enggak laku terus frustasi ya bukan indie label semangatnya. Ya enggak usah mikir begitu kalau mau benar-benar indie. Berkarya sajalah. Tidak perlu khawatir laku atau enggak laku," jelasnya.
(rik)