JAKARTA - Pernyataan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia telah disuap Kerajaan Kelantan sebenarnya bukanlah pernyataan Manohara Odelia Pinot.
"Pernyataan itu bukan bersumber dari Manohara,. Tetapi dia mendengar dari Tengku Fakhry," ungkap Warsito, kuasa hukum Manohara di Kantor Hotmas Paris Hutapea, Gedung Summitmas, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (9/6/2009).
Untuk mengklarifikasi hal ini, lanjut Warsito, pihaknya akan bertemu dengan Dubes RI di Malaysia Dai Bachtiar untuk meluruskan hal ini. "Kita juga akan minta bantuan agar difasilitasi bertemu dengan pihak Kelantan," katanya.
Di tempat yang sama Mano mengungkapkan, suatu waktu Pangeran Fakhry pernah mengatakan kepadanya bahwa pemerintah Indonesia telah dia suap.
"Kamu jangan coba-coba keluar dari Kelantan. Karena tidak ada kemungkinan kamu keluar dari sini. Karena keluarga kamu, termasuk government (pemerintah,red) Indonesia telah saya bayar dan saya beli," kutip Manohara.
Kuasa hukumnya Hotman Paris menambahkan, seharusnya Kedubes Malaysia lebih responsif terhadap pengaduan mengenai hak asasi manusia. "Karena mereka dibayar oleh rakyat," ujarnya.Â
Dia mencontohkan polisi Singapura, ketika ada pengaduan mereka langsung mengecek. Namun, tidak masuk ke dalam ruang lingkup pernikahan. Â Â
(uky)
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari