Ketika Entong dan teman-temannya muncul sambil berteriak ‘Wewe Gombel!’ suasana semakin heboh. Ustadz Somad mencoba menenangkan warga dan memimpin pencarian Ipeh yang hilang.
Setelah suara mengerang kembali terdengar, semua melempar ‘senjata’ yang tentu saja meleset hingga akhirnya Ustadz Somad menemukan sumbernya. Ternyata suara itu berasal dari Ipeh yang ketiduran di dalam tong dan sedang mengigau.
Semua lega, meski Mamake sempat pingsan saking ketakutan. Baru saja diberi wejangan untuk tidak takut hantu, semak-semak bergerak dan semua warga kembali lari tunggang langgang. Padahal itu cuma si Jalu, ayam jago yang rabun.
Belum selesai urusan hantu-hantuan, masalah lain muncul dari Siti. Saat mengerjakan tugas kelompok membuat ondel-ondel, dia yang suka bicara tanpa disaring menyinggung teman-temannya.
Rambut Kiki dikomentari, tas Memed dibilang kumel, warna ikat rambut Ipeh dianggap tak nyambung, hingga baju Tibo disebut kusut. Teman-temannya jadi malas membantu dan Siti pun sedih.