Perbedaan yang dulu tak terasa kini justru makin mencuat ketika mereka menyiapkan pernikahan. Gina yang realistis berselisih dengan Nirwan soal konsep pesta yang dianggapnya terlalu berlebihan.
Gina keberatan jika harus berutang untuk menikah, sedangkan Nirwan menganggap semuanya bisa dikejar nanti. Pertengkaran demi pertengkaran pun muncul di antara mereka.
Gina merasa Nirwan memaksanya, sementara Nirwan merasa Gina terlalu dingin dan kurang bersemangat. Sampai akhirnya saat penyebaran undangan pun jadi pemicu konflik baru.
Gina ingin semua tertata dan selesai tepat waktu, tapi Nirwan justru terkesan menunda-nunda. Perbedaan gaya komunikasi dan prinsip hidup itu melebar hingga mereka saling diam.
Keluarga mulai bertanya-tanya, tapi keduanya sama-sama menghindari topik itu. Di tengah kegamangan, Gina merasa tak yakin bisa menjalani hidup bersama Nirwan.