Kemendikbudristek Helat Kompetisi Film Pendek Berkualitas

Alan Pamungkas, Jurnalis
Minggu 03 Maret 2024 02:01 WIB
Kemendikbudristek helat kompetisi film pendek (Foto: Ist)
Share :

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan menyelenggarakan beberapa program untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) perfilman Indonesia. Salah satu program tersebut adalah Layar Indonesiana Kompetisi Produksi Film Pendek.

Layar Indonesiana Kompetisi Produksi Film Pendek, atau disingkat Kompro, adalah program yang memberikan kesempatan kepada para sineas muda Indonesia untuk menciptakan karya film pendek. Program ini telah berjalan sejak tahun 2021, dan hingga tahun 2023, telah menghasilkan 30 judul film pendek. Beberapa karya dari program ini telah meraih prestasi di berbagai festival film, baik di dalam maupun di luar negeri, seperti Festival Film Indonesia 2022, Piala Maya 2022, Minikino Film Festival 2022, dan Bogota Short Film Festival 2022.

Pada tahun ini, Layar Indonesiana kembali hadir dengan memberikan fasilitas dan peluang yang sama kepada sineas muda Indonesia. Program ini mencakup workshop, pendampingan pra-produksi, produksi, hingga pasca produksi, dengan total biaya pendanaan produksi sebesar Rp.80.000.000,- untuk setiap proyek terpilih.

Kesempatan tersebut akan diberikan kepada 10 proyek terpilih yang akan diawasi secara ketat oleh tim kurator profesional. Dengan tema "Kemanusiaan, Alam, dan Budaya," Layar Indonesiana 2024 mengundang sineas berbakat untuk menggambarkan ide kreatif mereka melalui berbagai sudut pandang, dengan latar belakang keberagaman karakteristik Indonesia. Para peserta diberikan kebebasan untuk berkreasi tanpa batasan, dengan tujuan menyampaikan pesan tentang nilai-nilai kemanusiaan, alam, dan budaya dalam kehidupan masyarakat.

Dalam acara Media Gathering dan Screening program Layar Indonesiana di CGV FX Sudirman pada Rabu (28/2), beberapa narasumber hadir, antara lain Ahmad Mahendra (Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek), Ifa Isfansyah (Produser, Sutradara Film, dan Kurator Program Layar Indonesiana), Yulia Evina Bhara (Produser Film dan Kurator Program Layar Indonesiana), Kawakibi Muttaqien (Sutradara Film "Malam Terasa Main-Main" dan Alumni Program Layar Indonesiana 2023), serta Sarah Adilah (Produser Film "Pau Lipu" dan Alumni Program Layar Indonesiana 2023). Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan program Layar Indonesiana Kompetisi Produksi Film Pendek yang saat ini sedang membuka pendaftaran proposal tahun 2024.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra, yang juga menjadi pemimpin program Layar Indonesiana, menyatakan bahwa minat sineas muda Indonesia untuk berpartisipasi dalam program ini terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2021, terdapat 310 proposal, tahun 2022 mencapai 443 proposal, dan tahun 2023 mencapai 675 proposal.

"Setiap tahun, minat para sineas terhadap program Layar Indonesiana sangat tinggi. Pada tahun 2023, ini mencapai puncaknya sebagai capaian tertinggi dalam sejarah perfilman nasional, menunjukkan efektivitas strategi dan fasilitas pemerintah dalam mendukung industri film," ujar Ahmad Mahendra.

Ditjen Perfilman, Musik, dan Media berkomitmen untuk terus mendukung dan memperkuat ekosistem film Indonesia dengan melibatkan bakat-bakat baru dari berbagai daerah di Indonesia. Selain bantuan dana produksi, program ini juga menawarkan pengembangan kapasitas bagi para peserta, melibatkan kursus singkat internasional hingga program movielab untuk pra-produksi film dengan mentorship dalam pengembangan naskah dan produksi film.

Ahmad Mahendra menambahkan bahwa Layar Indonesiana memiliki dampak positif pada peningkatan citra film Indonesia di tingkat internasional dan meningkatkan kualitas SDM dalam ekosistem film nasional. "Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan minat penonton, meningkatkan kehadiran film Indonesia di tingkat internasional, dan meningkatkan kualitas SDM dan produksi film," pungkasnya.

Kawakibi Muttaqien, sutradara film "Malam Terasa Main-Main" dan alumni Program Layar Indonesiana 2023, turut menyatakan bahwa program ini memberikan pengetahuan dan wawasan baru di dunia perfilman, baik di tingkat nasional maupun internasional. "Melalui program Layar Indonesiana, tidak hanya kesempatan memproduksi film pendek, tetapi juga mendapatkan ilmu dari mentor nasional maupun internasional yang dapat mengembangkan kapasitas dan wawasan baru dalam perfilman," ungkap Kawakibi Muttaqien.

Salah satu kurator Layar Indonesiana, Yulia Evina Bhara, menegaskan bahwa program ini akan memberikan pemahaman mendalam kepada 10 proposal terpilih mengenai proses kuratorial dalam festival dan peran festival film dalam strategi distribusi film pendek. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang komprehensif bagi peserta terpilih, dari awal hingga akhir proses pembuatan film.

"Dalam program Layar Indonesiana, telah disiapkan program lengkap yang mendalam dan berkelanjutan. Mulai dari proses produksi untuk mendapatkan hasil film pendek berkualitas yang siap bersaing di tingkat internasional, hingga distribusi untuk debut di kancah internasional," ujar Yulia Evina Bhara.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Celebrity lainnya