JAKARTA - Umi Pipik belakangan ramai menjadi perbincangan usai menuliskan pendapatnya terkait hasil quick count yang menyatakan bahwa Prabowo Subianto unggul pada Pemilu 2024.
Sayangnya, tulisan yang diunggahnya di akun Instagram Storynya tersebut ramai dibanjiri komentar negatif. Bukan tanpa sebab, pasalnya masyarakat merasa bahwa Umi Pipik menuding jika kemenangan tersebut diperoleh dengan cara curang.
"Kalaupun ada kecurangan dan ketidakjujuran dan kalaupun PBW sudah disetting untuk menang, saya pribadi tetap bangga dengan pilihan saya," tulis Umi Pipik sambil menyertakan emoji satu jari.
Menariknya, para petugas KPPS pun turut menuliskan komentar mereka terkait apa yang diungkapkan oleh ibunda Abidzar Al Ghifari tersebut.
Terbaru, Umi Pipik pun kembali bersuara dan menuliskan komentar panjang lebar terkait kontroversi unggahannya beberapa waktu lalu. Bahkan ia sempat mengingat kejadian pada Pemilu tahun lalu, terutama soal insiden penembakan yang rupanya dialami oleh anak dari rekan pengajiannya.
Umi Pipik angkat bicara usai dituding menyebut Prabowo curang dalam Pemilu 2024 (Foto: Instagram/_ummi_pipik_)
Banyaknya netizen yang menjadi KPPS dan mengomentari unggahan Umi Pipik membuat istri mendiang Ustaz Jefri Al Buchori ini angkat bicara. Bahkan ia mengaku sama sekali tidak bermaksud untuk menyalahkan kinerja dari para petugas.
"Kata siapa saya gak peduli dengan perasaan penjaga TPS yang pulang malam menghitung suara? Jelas saya peduli makanya saya tulis dengan kalimat KALAUPUN.. Jika ada kecurangan mau siapapun paslonnya mau paslon 7, paslon 8, paslon 9 yang menang, tetap pemilu yang lalu tdk boleh terjadi lagi!!," paparnya.
Lebih lanjut, Umi Pipik pun mengaku hanya tidak ingin kejadian pada Pemilu di 2019 kembali terjadi di tahun ini. Terutama soal banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia, apalagi insiden penembakan.
"Dan saya sangat peduli dengan para petugas TPS. Bahkan ketika saya umrah saya suruh orang saya untuk kirim makanan ke TPS dekat wilayah saya. Karena saya ingat saudara saya pernah jadi korban penjaga TPS yang sakit dalam pemilu yang lalu dan menghitung suara pulang pagi bahkan kadang kelaparan, dan saat itu sy pilih (PBW) yang saya yakin saat itu akan menang karena suara rakyat terbanyak!," tegasnya.