JAKARTA - Hollywood diduga tidak ramah Palestina. Artis bernama Melissa Barrera menjadi salah satu buktinya.
Melissa Barrera dipecat oleh rumah produksi 'Scream', Spyglass Entertainment, karena menyatakan dukungan atas Palestina. Kabar ini pun langsung menyita perhatian publik.
Di platform X misalnya, akun @popbase membagikan ulang kabar ini dan langsung disorot 2,1 juta netizen. Banyak dari netizen merasa prihatin dengan pemecatan ini.
"Dia berhak atas pekerjaannya. Kami akan boikot film 'Scream 7'," komen @arianau****, dikutip Okezone, Rabu (22/11/2023).
Komentar lain netizen pun tak kalah 'pedas'. "Memecat seseorang yang mendukung kesetaraan dan hak atas hidup adalah sesuatu yang memuakkan," tulis @itgirl****.
Melissa Barrera sendiri menyampaikan dukungan Palestina lewat Instagram. Di sana ia menulis tentang kekecewaan bagaimana media 'Barat' tutup mata dengan apa yang terjadi di Palestina.
Berikut pernyataan lengkap dukungan Melissa Barrera terhadap Palestina: "Saya aktif mencari video dan informasi tentang pihak Palestina selama sekitar 2 minggu terakhir, dengan mengikuti berbagai macam akun dll. Mengapa? Karena media barat hanya menampilkan sisi lain. Mengapa mereka melakukan itu, saya biarkan Anda menyimpulkan sendiri. Biasanya algoritma di media sosial mendapatkan intinya. Halaman penemuan saya di Instagram hanya akan menampilkan video yang menunjukkan dan berbicara tentang pihak Israel. Sensor sangat nyata. Warga Palestina mengetahui hal ini, mereka tahu bahwa dunia telah berusaha membuat mereka tidak terlihat selama beberapa dekade. Teruslah berbagi."
Laporan Hollywood Reporter menjelaskan bahwa itu bukan kali pertama Melissa Barrera menyampaikan dukungan atas Palestina. Lewat Instagram juga, ia pernah menuliskan pernyataan ini,
"Gaza saat ini diperlakukan seperti kamp konsentrasi. Mengumpulkan semua orang, tanpa tujuan, tanpa listrik, tanpa air... Masyarakat tidak belajar apapun dari sejarah kita (Amerika Serikat). Dan sepertinya sejarah kita, orang-orang masih diam menyaksikan semua hal terjadi. Ini adalah genosida dan pembersihan etnis."
BACA JUGA: