"Masuknya dari minggu lalu, tapi di Bali. Jadi sempat jatuh sakit pas di Bali, terus kita pindahin ke Jakarta, tapi ternyata nggak ketolong," terang Tora Sudiro.
"Pas berangkat sudah kayak nggak enak badan, tapi dipaksain karena ada sesuatu yang harus dilakukan, sampai sana tiba-tiba dipikir DB (Demam Berdarah), ternyata ada infeksi di paru-parunya," jelasnya.
Sementara itu, istri Tora Sudiro, Mieke Amalia mengatakan, dirinya tidak bisa menemani mertuanya selama dirawat intensif di rumah sakit. Meski begitu, ia tetap mengingat pesan-pesan, selalu diajarkan oleh mertuanya.
"Mama waktu dirawat itu di ICU, jadi nggak bisa ditemenin," tutur Mieke Amalia.
Dyah Setyoutami Sudiro meninggal dunia tepat diusia 70 tahun. Kini, jenazahnya telah dimakamkan TPU Tanah Kusir sejak Pukul 12.30 WIB.
(ltb)