Sehingga, ia pun merasa heran mengapa dirinya malah dituding memfitnah dokter yang ada di Indonesia.
"Kata-kata stroke telinga keluar dari dokter tersebut. Bukan dari saya, bukan dari keluarga saya," tegas Kiky Saputri.
"Kok bisa kita dibilang fitnah, kita aja tahu istilah stroke telinga dari dokter itu yang ngomong. Enggak ada yang bilang dokter Singapura Dewa, saya enggak ada di Twitter bilang dokter Singapura lebih baik, dokter Indonesia enggak kompeten, enggak ada," ungkap Kiky Saputri.
Perempuan 29 tahun ini kemudian menyayangkan masyarakat malah fokus kepada stroke telinga.
Padahal maksud dari twit itu untuk mengingatkan soal bahaya yang harus ditanggung seorang pasien ketika dokter salah diagnosis.
"Jangan fokus ke stroke telinga, bukan itu fokusnya. Tapi bahayanya kalau sampai kemungkinan terjadi miss diagnosis yang bukan hanya saya yang alami, tapi juga banyak," tegas Kiky Saputri.
(CLO)