JAKARTA - Diva Indonesia, Titi DJ mengungkapkan bahwa dirinya baru saja menjalani operasi anti aging di Korea Selatan. Melalui akun Instagram pribadinya, pelantun Sang Dewi ini mengaku datang sendiri tanpa ditemani anak atau orang terdekatnya.
Dalam salah satu unggahannya, ibu dari Stephanie Poetry ini tampak membeberkan bagaimana prosedur operasi yang akan dijalankannya. Rupanya, setelah sampai di Korea, ia harus menjalani serangkaian tes sebelum akhirnya dinyatakan siap untuk menjalani operasi.
“Seperti yg pernah aku cerita, aku akan melakukan Anti Aging surgery disini. Berangkat sendiri, tapi sampai di bandara Incheon, ada driver yg jemput. Sampai disana pagi hari. Korea masih winter, jadi masih ada salju di sepanjang jalan dari bandara ke hotel,” tulis Titi DJ pada keterangan videonya di Instagram.
“Dari hotel langsung ke ID Hospital utk melakukan serangkaian test kesehatan, utk memastikan bahwa aku sehat dan siap utk di operasi besoknya. Bismillahirrahmanirrahim," sambungnya.
Melalui unggahan video berikutnya, wanita 56 tahun ini menyebut jika operasi anti agingnya dilakukan pada 6 Januari 2023 kemarin di salah satu rumah sakit di kawasan Gangnam, Seoul, Korea Selatan. Setelah hasil tes kesehatannya dinyatakan baik, ia pun kembali dicek kesehatannya oleh dokter sebelum akhirnya dipersilahkan masuk ke ruang operasi.
"Tgl 6 Januari, tibalah hari operasi Anti-Aging ku di ID Hospital, Gangnam, Seoul, South Korea. Sudah cek kesehatan dan hasilnya bagus semua, Alhamdulillah,” jelasnya.
“Ketemu dokter lagi utk final check dan dijelasin lagi apa aja yg akan dilakukan dokter dan teamnya. Slide terakhir sebelum masuk ke ruang operasi,” tambahnya.
Mantan istri Bucek Depp ini mengungkapkan bahwa operasi anti aging yang dijalankannya membutuhkan waktu sekitar 6 jam. Bahkan usai menjalani operasi, Titi DJ mengaku mendapatkan pelayanan yang cukup baik termasuk dari para suster.
“Operasi berlangsung selama 6 jam. Dari jam 12:30 sampai jam 18:30. Alhamdulillah lagi operasinya berjalan lancar. Aku bangun sudah di kamar di RS, untuk nginep sehari disitu,” bebernya.
Salah satu kebaikan tersebut bisa dilihat saat ia mengeluhkan bengkak pada infus di tangannya. Tak membutuhkan waktu lama, para suster diakui cukup sigap untuk membantunya, meski tidak lama lagi ia akan segera keluar dari ruang rawat inap.
“ID Hospital memakai standar Rumah Sakit utk perawatan pasien2nya loh. Jadi suster2 tiap jam selalu masuk ke kamar utk check aku. Bahkan pagi harinya dilihat tangan kiri yg diinfus agak bengkak, mereka langsung cabut utk pindah infus ke tangan kanan. Padahal hanya tinggal bbrp jam aku check out loh. Tapi tetap diganti,” bebernya.
“Gak ada tuh “Ah tanggung ya ntar aja dicabut sekalian check out” Nope! Jadi pas aku keluar Hospital, tangan2 bekas infus gak ada yg bengkak2. Hanya muka saja yg masih bengkak hahahahaha!,” pungkasnya.
(van)