JAKARTA - Kasus prank kekerasan dalam rumah tangga Baim Wong dan Paula Verhoeven masih berlanjut. Editor video dan sopir Baim Wong dan Paula Verhoeven kini telah diperiksa
Putro, editor Baim Wong mengaku konten prank laporan KDRT di Polres Kebayoran Lama, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu dibuat secara spontan alias tanpa perencanaan.
Kasus dugaan pelanggaran UU ITE yang menyeret Baim dan Paula juga melibatkan empat karyawannya.
Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan pun telah memeriksa satu sopir pribadi, dua kameramen, dan satu editor yang bekerja untuk Baim Wong.
Slamet selaku sopir pribadi mengaku tak mengetahui niat majikannya yang saat itu ingin membuat konten prank di kantor polisi.
"Kita sebagai sopir ya paling cuma antar jemput nganter ke lokasi gitu doang sih," kata Slamet saat ditemui awak media di Polres Metro Jakarta Selatan belum lama ini.
Hal senada juga disampaikan Putro, editor video Baim dan Paula. Dia mengklaim konten tersebut tidak memuat gambar yang disinyalir merendahkan instansi kepolisian.
"Enggak ada gambar apa-apa, enggak ada gambar yang gimana gimana. Yang kita lihat, yang ditonton itu," ucap Putro.
"Enggak ada ngarah ke konten prank KDRT atau gimana. Karena kita bikinnya juga spontan," lanjutnya.