“Kita juga nggak bisa menyalahkan 100 persen dari penulis. Idenya ada di sana. Karena dituntut untuk menulis tapi lebih indahnya bagaimana kita bisa kolab menciptakan sesuatu dengan memadukan ide jadi tidak membakar otak atau menguras otak orang-orang itu saja,” tuturnya.
Dari dulu, tambahnya, dia selalu meminta tim produksi untuk melakukan workshop reguler demi membahas cerita dan konflik yang lebih fresh agar persinetronan Indonesia lebih maju.
“Jangan lupa untuk nonton aja ceritanya gimana. Kami berusaha memberikan cerita yang memang bisa lebih baik lagi. Cerita yang relate bukan hilang tiba-tiba jadi orang lain atau punya pasangan lain. Kita ngemas cerita jadi lebih relate,” imbuhnya.
(van)