JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencoba membangkitkan industri film melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Film. PEN Film Kemenparekraf diharapkan membawa dampak positif bagi industri perfilman.
Pemerintah tidak tinggal diam untuk membangkitkan industri film nasional. Wujud dari komitmen tersebut adalah bantuan dalam mempromosikan, membantu proses perizinan, hingga produksi karya sineas tanah air. Langkah ini diambil sebagai bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Subsektor Film.
Sutradara Girry Pratama dari Lingkar Film yang ikut dalam rapat virtual bersama Kemenparekraf memberikan respons soal ramainya PEN Film. "Jangan sampai sama halnya seperti subsidi BBM, yang mampu beli mobil miliaran dapat subsidi padahal yang membutuhkan banyak warga yang gak mampu yang harus dapatkan anggaran subsidi lainnya," jelas Girry.
Hingga Desember 2021, dana PEN film untuk skema promosi sebesar Rp33 miliar telah tersalurkan kepada 22 rumah produksi yang memproduksi 22 judul film. Masing-masing produksi mendapatkan dana stimulus sebesar Rp 1,5 miliar untuk promosi.
Girry melanjutkan, syarat untuk penerima PEN Film harus dipermudah. "Syarat penerima dana enggak harus PH yang bagus atau yang punya kredibilitas tinggi karena negara tidak sedang berinvestasi mencari PH yang terbaik. Tapi negara sedang membantu memulihkan ekonomi, pilihlah ph yang bener-bener saat ini terkena dampak dari covid. Itu yang namanya pemulihan," sambungnya.
Ia pun berharap seluruh elemen perfilman untuk mengawal PEN Film agar bisa tersalurkan kepada sineas yang tepat dan membutuhkan dan tepat sasaran.
"Saya juga berharap para sineas indonesia bisa mengawal dana pen untuk sektor perfilman kali ini. Agar bener bantuan pen untuk pemulihan ekonomi kreatif nasional bener tepat sasaran," tandasnya.
(aln)