"Bukan hanya preventif tapi juga penanggulangan. Harus ada rumah sakit rujukan, ada tempat karantina. Jadi ada penanggulangan," kata dia.
"Misal ada satu pemain yang begitu nunjukin symptoms kan harus ada tes, harus ada karantina. Misal kena ya bubar semua. Tapi kalau enggak kena kan bisa bersih, tapi dengan pre caution yang harus diperhatikan," lanjut sang sutradara.
Meski belum bisa dipastikan apakah keinginan para penggiat film memulai syuting lagi mendapat izin pemerintah, Joko Anwar mengajak seluruh rumah produksi untuk mulai mengambil ancang-ancang. Mengingat saat ini, prosedur keamanan selama syuting tengah dipersiapkan oleh mereka yang berwenang mengurus perfilman Indonesia.
"Kita akan mengikuti perkembangan Covid-19 ini, melihat situasi seperti apa. Yang jelas menurut aku rumah produksi harus punya ancang-ancang untuk memulai lagi," pungkasnya.
(aln)