Saepullah tenaga kerja migran asal Banten yang bekerja di Malaka mengaku suka dengen lagu lagu Didi Kempot, meskipun ia tidak mengerti Bahasa Jawa. “Suka, terutama lagunya yang terkenal ‘Stasiun Balapan’. Lagunya lainnya juga meskipun gak ngerti Bahasa Jawa karena saya biasa menggunakan Bahasa Sunda. Jadi obat kangen kalau dengerin lagu-lagunya dia” kata pria yang sudah hampir 10 tahan bekerja di Malaysia itu.
Baca Juga:
5 Fakta Menarik Yan Vellia, Istri Didi Kempot yang Setia hingga Akhir Hayat
Kenang Didi Kempot, Fans Usulkan 5 Mei sebagai Hari Patah Hati Nasional
Kabar duka meninggalnya seniman yang dijuluki Th Lord oleh para penggemar fanatiknya itu juga menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan para pekerja migran yang ada di Malaysia, “Fans-fansya di sini rame, di FB sini (kalangan tenaga kerja migrant) juga rame, banyak yang posting status juga,” ungkapnya.
Lagu-lagunya yang easy listening dan tema yang begitu akrab dengan keseharian membuat Didi Kempot mendapat tempat tersendiri di hati para penggemarnya, karyanya bukan hanya mengibur tetapi juga mengobati kerinduan mereka yang jauh dari tanah kelahiran. Namanya begitu melekat dan kini sang pelipur lara itu telah pergi dengan meninggalkan karyanya yang abadi.
(aln)