Baca Juga: Bantu Bisnisnya di Tengah Pandemi, Prilly Latuconsina Bagikan Makan Siang ke Ojek Online
“Bukan how we can survive, tapi how we can sustain after. Gimana kalau ini selesai, bisa bangkit lagi enggak ini,” kata wanita 23 tahun.
Diakui Prilly, dirinya mulai stres karena tidak bisa berbuat apa-apa. Keterbatasan akses membuatnya tidak bisa membahas secara langsung detil permasalahan unit bisnis sehingga belum menemukan solusi terbaik.
“Jadi di rumah ini otak mau meledak. Mikir tetap, kerja tetap, tapi enggak bisa lakuin apa-apa. Enggak bisa brainstorming, enggak bisa meeting, jadi tetap di rumah tapi stres mikirin orang dan semua yang dijalanin,” pungkasnya.
(edh)