MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
JAKARTA - Powerslaves resmi memperkenalkan karya akustik perdana mereka lewat lagu Kau dan Aku yang diaransemen ulang. Berbekal kemasan musik orkestra, para personel Powerslaves merasa kekuatan lagu lebih terekspos dibanding versi aslinya.
Baca juga: Unggah Foto Tanpa Bra, Netizen Serbu Kolom Komentar Nikita Mirzani
“Dengan dasar piano akustik, dan ternyata benar, ketika lagu ini selesai saya aransemen seolah menjadikan ini lagu baru dengan kekuatan melodi dan lirik dalam balutan Roman Orchestra,” jelas kibordis Powerslaves Wiwiek Soedarno dalam rilis yang diterima Okezone baru-baru ini.
Namun di sisi lain, para personel Powerslaves juga sadar akan pro kontra yang timbul dibalik perilisan lagu Kau dan Aku versi akustik. Mengingat selama berkarir di belantika musik Tanah Air, Powerslaves lebih dikenal sebagai band yang lebih mengedepankan distorsi-distorsi gitar.
Kendati demikian, Heydi Ibrahim selaku vokalis Powerslaves enggan terlalu memusingkan hal itu. Bagi Heydi, perbedaan selera musik akan selalu mengiringi peluncuran karya baru setiap musisi.
“Pendapat boleh acak, selera boleh berbeda. Orang akan selalu berbeda opini akan satu hal yang sama,” tuturnya.
Malahan bagi Heydi Ibrahim, munculnya pro kontra dibalik karya baru Powerslaves justru jadi pertanda baik. Hal itu menunjukkan bahwa sepak terjang Powerslaves di industri musik masih mendapat sorotan orang banyak.
Baca juga: Gerebek Kantor Raffi Ahmad, Denny Cagur Kaget
“Itulah dinamisasi dari sebuah karya. Diperdebatkan orang. Bagus sekarang atau yang dulu silakan pendapat masing-masing,” kata dia.
Meski begitu, Heydi Ibrahim di akhir kalimatnya tetap menegaskan bahwa perdebatan yang mengiringi perilisan lagu Kau dan Aku versi akustik tidak akan mempengaruhi idealisme Powerslaves.
Baca juga: Jatuh saat Main Skateboard, Katon Bagaskara Alami Patah Tulang
“Powerslaves tetap tidak bergeming sejengkal pun dan terus melangkah seiring usianya yang sudah 28 tahun ini,” tegasnya.
(ady)