Menurutnya, seorang sutradara tentu memiliki tuntutan untuk dapat mengatur adegan agar bisa berjalan sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya. Meski begitu, Tompi mengaku masih harus terus belajar agar dirinya semakin mantap mendalami profesi sebagai seorang sutradara.
Baca Juga: Bantah Cibiran Netizen, Barbie Kumalasari Buktikan ke Amerika 8 Jam
"Belajarnya dari sd, smp, sma. Saya sudah demen dari sana sih. Sebenarnya sama saja kok. Menurut saya ini mungkin saya salah, tapi mendirect itu semacam bagaimana kita mengatur adegan itu supaya berjalan seperti apa yang dikepala kita, kan begitu kira-kira. Nah untuk mengatur itukan, untuk menggambar apa yang ada di kepala kita itukan perlu wawasan, perlu refrensi, kita perlu pengalaman hidup selama ini itu ngapain saja. Jadi sekolah untuk menjadi director itu adalah ngambil ilmunya supaya bahasanya baku. Sama kayak orang main musik," paparnya.
"Nah mungkin saya saat ini masih dalam tahap yang bisa mengerjakan, tapi enggak tau apa yang bisa saya kerjain. Bukan berarti saya boleh berbangga diri dengan status ini. Ke depannya saya akan belajar, jadi saya rasa proses belajar ini bisa dikejar dalam berbagai cara. Perbanyak baca, supaya tau istilah, tau standar bakunya, tau misalnya bahasa yang digunakan dalam mendirect. Sehingga dalam produksi itu kita enggak kayak yang ngomong ana anu sana sini, tapi jelas gitu," tandasnya.
(edh)