Dapat Penghargaan Internasional, Pramoedya Ananta Toer Diprotes Tokoh Sastra

Hana Futari, Jurnalis
Sabtu 10 Agustus 2019 13:18 WIB
Ilustrasi Pramoedya Ananta Toer (Foto: Feri/Okezone)
Share :

Bukan hanya Taufiq Ismail, ada pula sosok Mochtar Lubis dalam protes tersebut. Mochtar Lubis berniat mengembalikan hadiah Magsaysay yang dia dapatkan pada 1985 jika anugerah yang sama juga diberikan pada Pram.

Menurut Moechtar Lubis hal yang sama juga akan dilakukan oleh HB Jassin. Namun nyatanya dalam kesempatan berbeda HB Jassin tak membenarkan apa yang diucapkan oleh Moechtar Lubis.

Para tokoh penandatangan petisi ini pun merasa sebagai korban dari keadaan pra-1965 dan menuntut pertanggungjawaban Pram. Mereka meminta Pram untuk mengakui sekaligus meminta maaf akan segala peran tidak baik pada masa redupnya kreativitas pada zaman Demokrasi Terpimpin. Moechtar Lubis pun berpendapat bahwa Pram tak lain adalah pemimpin penindasan sesama seniman yang memiliki pandangan berbeda.

Pram menyangkal terlibat dalam berbagai aksi politik. Dia juga merasa difitnah, saat disebut-sebut ikut membakar buku. Dengan dasar tersebut Pram pun bersedia apabila kasusnya dibawa ke meja hijau.

Kebebasan berpendapat tak pernah diberikan kepada Pram sejak masa Orde Baru. Padahal, dalam berbagai pemberitaan, Pram kerap dipojokkan.

Sementara itu, Pram sendiri dikenal sebagai tokoh seniman yang tenar di lingkup Internasional. Hal tersebut menjadikan dia hidup lebih baik dalam masa penahanan di Pulau Buru.

Dunia Internasional tampaknya memberikan reputasi yang lebih baik pada sosok Pram. Tak jarang, ketika ada tamu dari luar negeri berkunjung, dia menjadi seseorang yang dikagumi.

(aln)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Celebrity lainnya