"Sekarang kan lagi gencar ya soal mental illness. Dulu saya enggak tahu, tahunya pas udah di Amerika, mungkin kalau saya di-treatment dari kecil, mungkin saya sukses sekolah, bisa lulus sekolah," tuturnya.
"Saya ternyata punya itu dari lama. Saya punya mood yang very crazy up and down-nya. Makanya saya lebih senang menyendiri, makanya saya enggak punya teman. Kadang happy, kadang sedih tapi banyakan sedihnya. Tapi setelah saya senang nyanyi, nyanyi jadi medium saya kalau lagi sedih. Itu membantu saya dalam kegelapan," paparnya.
Dengan adanya penyakit ini, wanita asal Kediri ogah untuk menggunakan media sosial. Pasalnya, ia tak ingin kehidupan personalnya terekspose atau dilihat banyak orang.
"Saya senang apa adanya, enggak mau show personal life, saya tidak suka membagikan kisah hidup pribadi saya," katanya lagi.
"Mental disorder, sekarang ini di sosial media world semakin banyak yang kena, makanya banyak yang kecenderungan bunuh diri," tandasnya.
(aln)