JAKARTA - Sutradara sekaligus produser film, Nia Dinata, menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun ini dengan berbeda. Nia berjanji tidak akan menjadi golongan putih (golput) pada hari pencoblosan 17 April mendatang.
Diakui oleh Nia, dirinya adalah orang yang sangat cuek dengan dunia politik. Nia bahkan selalu golput sejak memiliki hak suara hingga akhirnya memilih di Pemilu 2014.
Baca juga: Mulai Buka Hati Lagi, Ini Kriteria Pria Idaman Shezy Idris
"Buat saya itu personal sekali. Sebelum 2014, saya golput, gak pernah milih sama sekali, gak peduli karena saya masih merasa bahwa siapa pun pemenangnya kita tidak ada risiko apa pun,” kata Nia.
Pemikiran tersebut lalu berubah di tahun 2014. Sutradara film Ini Kisah Tiga Dara tersebut merasa bahwa kini suaranya bisa menentukan arah perkembangan bangsa Indonesia.
“Saya tidak mau menanggung risiko kebebasan berekspresi dan reformasi kita tiba-tiba jadi terstop. Lalu kita seperti mundur ke belakang dan semua jadi serba dibatasi,” lanjut pendiri Kalyana Shira Film ini.
Untuk Pilpres mendatang, Nia pun mengaku sudah mengantongi pilihannya sendiri. Ia berharap agar Jokowi bisa melanjutkan pembangunan di Indonesia untuk lima tahun ke depan.
“Walaupun selama pemerintahan Jokowi tidak mudah, tapi beliau fokus bekerja membangun semua infrastruktur, membuat BPJS, semua yang memudahkan rakyat Indonesia. Jadi kenapa gak dilanjutin? Toh tinggal satu periode lagi,” ujar Nia.
Baca juga: Beratnya Jadi Taruna Akpol, Umay Shahab Muntah-Muntah
Meski tidak begitu mendalami peta perpolitikan Indonesia, Nia Dinata cukup terkesima dengan kehadiran Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Baginya kehadiran partai tersebut cukup mewakili dirinya yang selalu lantang dalam hal membela hak-hak perempuan, kesetaraan dalam berumah tangga, dalam bekerja, dalam hal apa pun.
“Saya bukan orang partai, saya gak suka politik praktis, tetapi saya melihat kemunculan PSI sebagai angin segar di dunia perpartaian Indonesia," tutupnya.
(ady)