JAKARTA - Jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol, Citra Skolastika, kini tengah bergabung dengan komunitas We The Youth untuk membangkitkan kepedulian terhadap masa depan bangsa. Bertajuk 100% Indonesia Nyoblos, pelantun Aku Pasti Bisa ini meminta agar para pemilih muda Indonesia mau menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 yang akan digelar serentak pada 17 April 2019 mendatang.
Bergabung dalam 100% Indonesia Nyoblos agar anak muda berhenti menjadi golongan putih (golput), rupanya memiliki tantangan tersendiri bagi wanita kelahiran Yogyakarta tersebut. Sebab, dirinya sempat diteror dan dituduh merupakan tim sukses dari kubu salah satu pasangan calon Presiden.
Baca juga: Citra Scholastika Miliki Keinginan Kolaborasi dengan Kerispatih
"Aku juga sempat kayak diteror juga. Kayak misalnya seperti, 'Wah nih kubunya ini nih', dan akhirnya bikin aku enggak nyaman. Dan aku sih berharap tidak melakukan itu terhadap lawan atau teman-teman aku yang mungkin berbeda pilihan sama aku," ungkap Citra Skolastika saat ditemui di acara konfrensi pers 100% Indonesia Nyoblos, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (23/1/2019).
Sempat diteror oleh orang tidak dikenal, rupanya membuat Citra Skolastika enggan menanggapi. Ia justru lebih memilih langkan untuk memblokir akun tersebut lantaran enggan menanggapi hal-hal berbau negatif.
Baca juga: Jelaskan Perasaannya Usai Bercerai, Mata Gisella Anastasia Berkaca-kaca
"Saat diteror itu sih, aku enggak berusaha untuk merespon sih. Karena aku takut ketika aku merespon, aku memberikan bukti itu, akan sangat bahaya nanti. Akan menjadi bumerang buat aku," paparnya.
"Jadi hal yang aku lakukan pada saat itu, akunnya aku block. Aku block, aku enggak mau menyimpan hal-hal yamg mengerikan gitu. Jadi setidaknya dia tidak akan menghubungi lagi dengan akun yang sama, kalau dia mau bikin akun lagi yah aku block lagi gitu," sambungnya.
Sebelum melakukan blokir ke akun tersebut, Citra mengaku telah terlebih dahulu melakukan screenshot pesan singkat berisi teror yang dilakukan akun tersebut. Hal itu ia lakukan semata-mata untuk melindungi orang-orang terdekatnya, apabila sang peneror berindikasi melakukan sesuatu kepada keluarganya.
Iya bener banget, aku screenshot dulu lah. Kalau nih terjadi apa dikemudian hari, aku punya bukti kuat," ucapnya.
"Jadi kalaupun ada sesuatu yang benar-benar berbahaya sampai benar-benar kayak.. Ini kayaknya sudah beraksi banget nih, atau kayak sudah ada indikasi mengarah ke sesuatu yang berhubungan dengan keluarga aku, atau ancaman-ancaman yang benar-benar parah, ya aku bisa jadi menyerahkan bukti ke yang berwenang, itu sih," tandasnya.
(sus)