Meski menjadi korban gulungan tsunami, Ifan mengaku sangat bersyukur masih bisa selamat kendati terombang - ambing dan tergulung ombak hampir 2 jam.
"Saya dua jam terombang - ambing ombak. Seperti mau sakaratul maut, antara hidup dan mati. Saya hanya berdoa saja terus," ungkapnya.
Ia pun mengaku melihat ratusan manusia berteriak minta tolong dengan tubuh terus tergulung dan terbanting - banting oleh ombak. "Mukjizat Allah saya di sini (di rumah duka istri)," pungkasnya.
Sebelumnya saat tsunami menerjang kawasan Selat Sunda, Seventeen tengah menjadi salah satu pengisi acara di gathering PLN di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten pada Sabtu malam 22 Desember 2018.
(aln)