Kangen Anak, Yama Carlos Minta Istri Penuhi Syarat Ini

JAKARTA - Istri Yama Carlos, Arfita Dwi Putri mengutarakan rasa rindunya kepada sang anak, Marco Armanda Blessio Carlos. Keterangan itu disampaikan Yama saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

"Dia lebih kangen sama anaknya," bebernya.

Mengetahui sang istri mulai rindu putranya, Yama Carlos berjanji akan segera mempertemukan mereka. Dia paham betul bahwa langkah yang saat ini diambil memang berdampak buruk pada Arfita selaku ibu kandung Marco.

(Baca juga: Demi Anak, Yama Carlos dan Arfita Bikin Surat Perjanjian)

"Secepatnya. Pasti secepatnya. Saya juga punya hati nurani, perasaan bahwa istri yang mengandung. Saya enggak akan memisahkan anak dengan ibunya," ujar dia.

Kendati demikian, Yama Carlos tetap menyiapkan syarat khusus yang harus Arfita penuhi andai ingin bertemu Marco. Dia meminta Arfita untuk menghormatinya sebagai suami serta bagian dari keluarga.

"Saya bilang, kamu jangan ketemu sama anak saja. Kamu harus datang, harus jadi istri seutuhnya, sebagai ibu seutuhnya sebagai pasangan saya seutuhnya. Kamu datang jangan hanya demi anak, tapi demi keluarga, karena saya di sini melakukan untuk mempertahankan rumah tangga," jelas sang aktor.

(Baca juga: Istri Lapor ke KPAI soal Anak, Begini Reaksi Yama Carlos)

Diberitakan sebelumnya dari hasil peliputan Okezone, Yama Carlos untuk sementara waktu memisahkan Arfita Dwi Putri dari Marco Armanda Blessio Carlos. Yama berdalih, sang istri masih menunjukkan watak buruk yang sebelumnya sempat ingin dia hilangkan.

"Saya sebagai ayah punya hak menjauhkan anak saya dari pengaruh yang buruk," kata Yama baru-baru ini.

Arfita diketahui memiliki sikap tidak terpuji mulai dari perkataan kasar, pulang tengah malam hingga mabuk membuat aktor Yama Carlos akhirnya mengambil sikap tegas. Yama membuat surat perjanjian dengan sang istri. Surat tersebut pun berisi jika suatu hari nanti akan mengulangi perbuatannya maka hak asuh anak akan jatuh ke tangan Yama.

Menanggapi soal surat tersebut, Arfita yang ditemui bersama pengacaranya Husendro di Menteng, Jakarta Pusat pada 23 Agustus 2018 membenarkan soal isi dari perjanjian tersebut.

"Benar itu dibuat pada Maret," kata Fita.

(sus)