JAKARTA – Demi keberlangsungan hidup yang lebih lama, setiap waralaba memang seharusnya berani memberikan kejutan kepada para penggemarnya. Salah satu langkah yang biasa diambil adalah dengan membunuh karakter-karakter favorit di dalam waralaba itu sendiri.
Setelah meninggalkan kesedihan mendalam bagi para penggemarnya, mereka lalu membuat film spin-off dari karakter yang telah dimatikan tersebut.
Baca Juga: Alden Ehrenreich Dipilih Langsung Harrison Ford untuk Perankan Han Solo Muda
Formula seperti ini terbilang sukses ketika dilakukan oleh studio-studio besar Hollywood dengan waralabanya yang segudang. Selain menambah umur waralabanya sendiri, para penggemar setia pun akan sangat senang jika karakter favoritnya dibuatkan film solo dengan cerita yang lebih detail.
Disney pun mencoba menerapkan formula ini kepada waralaba yang baru mereka akuisisi pada tahun 2012, Star Wars. 10 tahun setelah Star Wars: Revenge of the Sith, Disney memuaskan kehausan para penggemar Star Wars dengan perilisan Star Wars: The Force Awakens di tahun 2015.
Tak tanggung-tanggung, pada comeback-nya ini, Star Wars langsung memberikan kejutan menohok, yakni membunuh Han Solo (Harrison Ford), salah satu tokoh sentral dan favorit para penggemar sejak 1977.
Baca Juga: Igor Saykoji Puji Penampilan Han Solo Muda di Solo: A Star Wars Story
Tak lama setelah itu, Disney dan Lucasfilm pun menyiapkan spin-off tentang Han Solo. Dengan judul Solo: A Star Wars Story, film ini diproyeksikan untuk mengupas lebih dalam asal-usul dari Han Solo hingga ia menjadi tokoh favorit di dunia Star Wars.